Rabu, 22 Mei 2013

Tugas Ekologi Laut Tropis (Study Cases : Pencemaran Minyak Pada Mangrove)


Study Cases : Murdered By Who ???

Kelompok  “Last Minutes”
Bani Kesuma          230210110014
Naufan I                  230210110031
Andi Desandi Y       230210110034
Arnudin                    230210110044
M. Hariza                230210110063

Oil Oil Oil and Stop In The Darkness


     Mangrove diketahui mempunyai fungsi ekologis dimana salah satunya adalah sebagai tempat berlindung , mencari makan , dan memijah ikan-ikan. Asosiasi ini juga dapat MENGUNTUNGKAN BAGI MANUSIA baik secara langsung ATAU TIDAK LANGSUNG. Selagi hal ini berjalan normal , tidak ada masalah. Hal yang tidak berjalan normal diakibatkan oleh banyak hal salah satunya adalah tumpahan minyak. Penelitian mahasiswa perikanan menunjukan bahwa 3 tahun setelah tumpahan minyak di pesisir utara Jawa Barat masih menunjukan bahwa KEHIDUPAN IKAN MASIH TERGANGGU. Hal ini mungkin diakibatkan oleh tumpahan minyak masih berada di lokasi mangrove. Mengapa begitu lama ?? kalau ikan saja masih terganggu, bagaimana dengan mikroorganisme yang tinggal lama di daun , akar, batang , dan sedimen. Bukankah ekosistem ini merupakan EKOSISTEM YANG PALING KOMPLEKS ?? Sebenarnya pengaruh minyak terhadap ekosistem mangrove dan asosiasinya masih perlu dijelaskan dengan lebih detail termasuk pada proses dan akibat langsungnya. Hal ini bisa disebut sebagai “Pembunuh Berantai Tanpa Harus Melukai Nomor 2”.

Pembahasan

     Mangrove diketahui mempunyai fungsi ekologis dimana salah satunya adalah sebagai tempat berlindung, mencari makan, dan memijah ikan-ikan. Asosiasi ini juga dapat menguntungkan bagi manusia baik secara langsung atau tidak langsung. Asosiasi yang terjadi antara mangrove dan biota merupakan bentuk simbiosis mutualisme karena biota dapat berlindung dan mencari makan di pohon mangrove sedangkan bagi mangrove mendapatkan nutrien dari feses (kotoran) biota untuk tumbuh. Asosiasi ini juga menguntungkan bagi manusia karena secara langsung ikan ikan akan banyak yang berada disana sehingga tidak perlu mencari ikan terlalu jauh ke tengah lautan. Selain itu manfaat tidak langsung dari mangrove adalah oksigen yang dihasilkan oleh si mangrove tersebut saat berfotosintesis dan fungsi mangrove tersebut untuk memecah ombak dan mencegah abrasi pantai.

     Pada suatu penelitian ditunjukan bahwa 3 tahun setelah tumpahan minyak di pesisir utara jawa barat masih menunjukan bahwa kehidupan ikan masih terganggu. Karena pendegradasian minyak itu membutuhkan waktu yang cukup lama apalagi jika mikroorganisme pendegradasi minyak hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Soalnya mangrove tidak bisa mendegradasi minyak melainkan mengakumulasinua didalam batang dan akarnya.

     Ekosistem mangrove ini merupakan ekosistem yang paling kompleks, tapi sekompleks apapun suatu ekosistem tetap saja membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalahnya dan semakin kompleks suatu ekosistem biasanya akan semakin lama menyelesaikan masalahnya soalnya lebih banyak jumlah ragam organismenya. Dikatakan kompleks karena ekosistemnya di samping dipenuhi oleh vegetasi mangrove, juga merupakan habitat berbagai satwa dan biota perairan. Jenis tanah yang berada di bawahnya termasuk tanah perkembangan muda (saline young soil) yang mempunyai kandungan liat yang tinggi dengan nilai kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation yang tinggi. Kandungan bahan organik, total nitrogen, dan ammonium termasuk kategori sedang pada bagian yang dekat laut dan tinggi pada bagian arah daratan. Bersifat dinamis karena hutan mangrove dapat tumbuh dan berkembang terus serta mengalami suksesi sesuai dengan perubahan tempat tumbuh alaminya. Dikatakan labil karena mudah sekali rusak dan sulit untuk pulih kembali seperti sediakala.

     Sebenarnya pengaruh minyak terhadap ekosistem mangrove dan asosiasinya masih perlu dijelaskan dengan lebih detail termasuk pada proses dan akibat langsungnya. Pengaruh pertama tumpahan minyak tidak langsung ke ekosistem mangrove melainkan biota yang hidup disekitar ekosistem mangrove. Akumulasi tumpahan minyak terjadi pada batang, dan akar, sedangkan kemampuan mangrove hanya dapat mengakumulasi atau menyerap tumpahan minyak tersebut dan tidak dapat mendegradasi minyak yang diserap. Akumulasi pencemaran minyak yang terjadi pada mangrove dapat menyebabkan pertumbuhan mengrove terganggu bahkan bisa menyebabkan kematian pada pohon mengrove. Resistensi mengrove terhadap pencemaran minyak akan meningkat tetapi hanya untuk mangrove yang mempunyai kemampuan kuat, sedangkan pada mangrove yang rentan terhadap perubahan yang terjadi pada ekosistem tersebut akan lebih cepat mati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar